Batu Akik


"2017, 2018, 2019, loh mana? 
Tidaakk, hilang satuu!!!" Bantal, guling, selimut dan kasur yang ditiduri Giowalu basah karena keringatnya. Akan tetapi, ia bersyukur, keringat itu keluar saat dia mengalami mimpi buruk. Ya, batu kecubung ke-2020 yang menghilang itu hanya terjadi dalam mimpi.

***

Di negeri Vegetarius, hiduplah gadis cantik jelita dari keluarga Parelines bernama Maripari. Di negeri tersebut, Maripari menjadi primadona. Selain karena keturunan dari pasangan tabib terkenal, ia juga memiliki tubuh hijau mulus dengan aroma yang wangi dan manis.

Banyak pemuda ingin mempersunting Maripari tapi, ia enggan menerima satu pun di antara mereka. Ia menunggu pria bernama Zocaros dari keluarga Carottama yang sedang mengembara dalam misi mencari harta warisan nenek moyang. Walau Maripari sendiri tidak tahu pasti, kapan pujaan hatinya akan kembali. 

Suatu hari, tanpa sepengetahuan Maripari, kedua orang tuanya menerima lamaran bersyarat dari pria bernama Giowalu dari keluarga Waluhio. Orang tua Maripari bersedia menikahkan anak semata wayangnya dengan Giowalu, asalkan pria tersebut mampu memenuhi permintaan mas kawin berupa batu akik kecubung sebanyak 2020 butir.

"Mengapa ayah dan bunda tidak meminta persetujuanku terlebih dulu?" tanya Maripari saat mengetahui kabar lamaran tersebut.

"Untuk apa, Nak? Ini kesempatan emas yang harus segera ditangkap. Dengan 2020 butir batu akik, kita bisa mendirikan klinik dengan peralatan canggih yang tidak tertandingi. Giowalu itu anak dari saudagar kaya raya, dia pasti bisa memenuhi permintaan kita," ucap ayah Maripari dengan mata berbinar.

"Tapi, aku mencintai Zocaros. Lagi pula, dia akan segera kembali membawa harta warisan nenek moyangnya. Jumlah harta itu pasti tak kalah banyak dengan milik Giowalu." Maripari berusaha meyakinkan orang tuanya.

"Ayah dan bunda tidak yakin dengan pemuda itu, Maripari. Kapan dia akan kembali dan apakah dia berhasil menemukan harta warisan itu, keduanya tidak bisa dipastikan, Nak," kata sang ibu dengan nada lembut.

"Tapi ...."

"Sudah, Maripari. Kau sebagai anak tinggal menurut saja. Percayalah, pilihan ayah dan bunda adalah yang terbaik untuk masa depan keluarga. Jadi, mulai sekarang, jaga dirimu baik-baik untuk pernikahan 7 hari mendatang."

Keputusan orang tua Maripari tidak bisa diganggu gugat. Meski demikian, selama 7 hari menuju pernikahannya, Maripari memikirkan berbagai cara agar acara tersebut bisa dibatalkan.

***

Tibalah hari yang dinantikan orang tua Maripari. Putri mereka yang cantik jelita, kini telah bersanding dengan pria tambun berkulit oranye. Keduanya bersiap mengikrarkan janji suci. Akan tetapi, tiba-tiba terdengar sebuah pernyataan yang mengagetkan para tamu undangan.

"Maaf, hadirin, acara pernikahan putri kami dengan berat hati dibatalkan. Ternyata mahar dari calon menantu tidak memenuhi syarat," ucap ayah Maripari setelah menghitung jumlah batu akik kecubung.

Seluruh masyarakat negeri Vegetarius yang hadir di acara hari itu, tercengang. Beragam desas-desus pun mencuat.

"Mimpiku? Mimpiku beberapa hari yang lalu menjadi nyata. Tapi, bagaimana bisa batu akiknya hilang satu? Padahal sehari sebelumnya sudah kupastikan kalau jumlahnya lengkap. Apa jangan-jangan ada yang mencurinya?" Beragam pertanyaan dan dugaan beradu dalam benak Giowalu.

"Bukankah sudah jelas bahwa pernikahan ini dibatalkan? Lantas, mengapa kau masih di sini?" tanya Maripari angkuh yang membuat air muka Giowalu sontak merah padam.

"Aku bersumpah, siapapun yang telah mengacaukan acara hari ini, maka ia, keluarganya, dan seluruh keturunannya di alam semesta akan ditimpa kepahitan seumur hidup," ucap Giowalu sebelum ia dan keluarganya meninggalkan tempat digelarnya penikahan yang berakhir gagal.

***

Beberapa hari setelahnya, seluruh keluarga Parelines terkena penyakit aneh. Kulit mereka berkerut sebab seluruh kandungan gula di dalamnya telah menguap, menyisakan aroma pahit yang menyengat. Berbagai jenis pengobatan telah mereka jalani, tapi tak ada satu pun yang mampu mengembalikan kondisi mereka seperti semula.

Lambat laun, keluarga Parelines jatuh miskin, sebab tak ada lagi yang mau berobat pada mereka. Bahkan, saat kembali dari pengembaraannya, Zocaros pun tak mau menikahi Maripari. Pemuda jakung berkulit kuning matang itu lebih memilih Ketty Moon dari keluarga Cucumbares hasil perjodohan orang tua, daripada sang kekasih yang di matanya kini buruk rupa.

Keluarga Parelines akhirnya memilih pergi dari kampung halaman mereka, sebab seluruh penduduk telah mengucilkannya. Mereka memilih tinggal di hutan belantara, membuat pemukiman baru, dan beranak cucu di sana.

***

"Sebutir akik kecubung ini telah menunjukkan kebodohanku. Aku menyiakan Giowalu yang sudah bersusah payah mengumpulkan 2020 batu akik kecubung demi Zocaros yang hanya tertarik pada penampilan fisikku," ucap Maripari sambil menggenggam sebutir batu akik yang telah ia curi dari Giowalu.

Komentar

  1. Nyesek banget sama nasib Maripari dan keluarganya. Namun, tenang saja pasti akan ada cinta sejati untuknya. Biarpun pahit, banyak yang suka pare, kok.

    BalasHapus
  2. Penyesalan memang dtg d akhir...klo boleh ambil hikmahny...perlu dipertimbangkn dulu seblum ambil langkah...

    BalasHapus
  3. waah kakak ini mengemas cerita dengan karakter tumbuhan sebagai subjek utamanya. menarik kak, jadi keingat buku yang judul animal farm heheheh

    BalasHapus
  4. Jadi ingat dulu sekitar tahun 2015 san orang orang pada deman kecubung. Sampai sampaai saya pernah lihat di sebuah toko aksesoris, bapak bapak ramai berkerumun perihal melihat orang memilih batu kecubung terbaik.

    BalasHapus
  5. oo ini asal muasal kenapa pare rasanya pahit, menarik kak ceritanya

    BalasHapus
  6. Hiks, kasihan sekali Maripari. Dasar Zocaros, mengesalkan sekali kamu.

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan Populer