Pentingnya Deteksi Dini Kanker Payudara
Kanker payudara adalah tumor bersifat ganas yang tumbuh dari sel-sel payudara dengan pertumbuhan dan perkembangan tidak teekendali, sehingga dapat menyebar di antara jaringan organ payudara, organ-organ lain sekitar payudara, atau bahkan bagian tubuh lainnya.
Kanker payudara menempati urutan pertama terkain jumlah kasus kanker teebanyak di Indonesia serta memjadi salah satu penyumbang utama kematian akibat kanker. Dari data Globocan tahun 2020, diketahui bahwa jumlah kasus baru kanker payudara mencapai 68.868 kasu (16,6%) dari total 396.914 kasus baru kanker di Indonesia. Sementara itu, untuk jumlah kematiaannya mencapai lebih dari 22 ribu kasus.
Berikut data kasus kanker berdasarkan riset penyebaran atau berdasarkan survei epidemiologi tahun 2020.
Setelah mengetahui betapa berbahayanya ancaman kanker payudara, maka penting bagi kita untuk berkenalan dengan serba-serbi tentang penyakit ini. Kali ini aku akan mengulas ulang materi seputar kanker payudara yang telah disampaikan oleh dr. Widita Putri. Beliau berprofesi sebagai dokter umum di Klinik Pratama Ichsan Bintaro.
Dokter Putri menyampaikan bahwa banyak orang yang kecolongan dengan kasus kanker payudara ini. Ketika datang, kanker mereka sudah stadium lanjut, karena ternyata banyak yang masih minim pengetahuan atau justru meremehkan penyakit ini. Akan tetapi, ada juga yang disebabkan oleh sulitnya akses ke fasilitas kesehatan.
Apa saja sih yang bisa menjadi kemungkinan penyebabnya?
Penyebab kanker payudara belum diketahui secara pasti. Akan tetapi, secara umum terdapat beberapa risiko yang menjadi penyebab kanker payudara, antara lain:
Faktor risiko yang tidak dapat dimodifikasi
* Wanita dengan usia lebih tua berisiko mengidap kanker payudara daripada wanita berusia muda.
* Wanita dengan anggota keluarga yang mengidap penyakit yang sama berpeluang lebih tinggi terjangkit kanker payudara.
* Wanita yang mulai menstruasi terlalu muda yaitu di bawah usia 12 tahun diketahui lebih berisiko mengalami kanker payudara.
* Wanita yang belum mengalami menopause hingga usia 53 tahun juga berisiko lebih tinggi untuk mengalami kanker payudara.
Faktor risiko yang dapat dimodifikasi
* Wanita yang tidak menikah berisiko memgidap kanker payudara.
* Wanita yang belum pernah hamil dan menyusui memiliki risiko kanker payudara lebih besar dibanding wanita yang sudah pernah hamil dan menyusui.
* Hormon tidak seimbang. Wanita yang mendapat terapi hormon estrogen dan progesteron, mempunyai kemungkinan lebih tinggi terserang kanker payudara, karena pada dasarnya hormon yang stabil pada wanita dapat mengendalikan pembelahan sel dal payudara.
* Obesitas. Kelebihan berat badan mempertinggi kemungkinan risiko terserang kanker payudara.
* Seseorang dengan tingkat stress lebih tinggi, memiliki kemungkinan risiko yang lebih tinggi pula untuk terserang kanker payudara.
Selanjutnya, mari kita kulik apa sih gejala yg sekiranya bs terjadi?
* Teraba benjolan
* Penebalan kulit
* Perubahan bentuk dan ukuran payudara
* Rasa nyeri
* Pengerutan kulit payudara
* Keluar cairan dari puting
* Penarikan puting susu ke dalam
* Luka pada payudara
Beberapa hal yang bisa dilakukan untuk memdetekai adanya kanker payudara
Langkah pertama yang paling gampang dan paling murah adalah SADARI (perikSA payuDAra sendiRI). Langkah ini bisa mulai coba dipraktikkan, ya.
Segera periksakan ke dokter jika setelah melakukan SADARI, kita menemukan kondisi berikut
Langkah kedua adalah SADANIS (perikSA payuDAra kliNIS). Hal ini dilakukan minimal 1 tahun sekali pada wanita berusia lebih dari 40 tahun dan minimal 3 tahun sekali pada wanita dengan rentang usia 20-40 tahun.
Langkah ketiga ialah Mammografi dan USG
Mammografi dan USG adalah pemeriksaan lanjutan jika memang dokter sudah mencurigai adanya tanda ke arah suspek kanker payudara.
Semua orang memang memiliki kemungkinan sel kanker dalam tubuh tapi, selalu ada cara untuk tidak membangunkan macan tidur. Apa itu? Caranya adalah dengan memperbaiki gaya hidup.
Dengan adanya sharing seputar kanker payudara, bisa menambah kepedulian kita terhadap pentingnya menjaga pola hidup sehat. Khususnya bagi wanita, bisa mulai coba rutin menerapkan deteksi dini terhadap diri sendiri.
Ternyata banyak juga, ya, faktor penyebabnya. Selama ini saya cuma tahu beberapa. Semoga lebih banyak lagi sosialisasi terkait penyakit ini agar masyarakat lebih aware.
BalasHapusharus mulai mengatur gaya hidup inih, yang agak sulit itu asap rokok. Karena seringnya kita bukan perokok, tapi terkena dampaknya dari sekitar yang masih merokok
BalasHapusMerinding aku bacanya kak. Huuu deteksi lebih awal itu banyak sekali membantu proses pengobatan. Daripada telat ya kann
BalasHapusGaya hidup sehat perlu bgt dilakukan rutin u/ pencegahan dn spy terhindarkan
BalasHapusYa Allah jadi ingat teman sekantor dulu kena kanker payudara. Tiga tahun berjuang, lalu dia berpulang...
BalasHapus