Tips dan Trik Komunikasi Efektif dengan Buah Hati

Komunikasi yang sehat dalam rumah harus dimulai dari awwarenes orang tua tentang krusialnya komunikasi dalam seluruh aspek kehidupan di keluarga. Hubungan komunikasi yang sehat dan cara komunikasi dua arah antara Ayah dan Ibu adalah cikal bakal anak-anak mampu mengadaptasi pola komunikasi yang efektif di kemudian hari. 

Bentuk komunikasi seperti apa yang kita harapkan mampu dikuasai oleh anak-anak kita dimulai dari bagaimana orangtua nya mampu menerapkan komunikasi yg baik satu sama lain. Ayah dan ibu yang menerapkan komunikasi efektif dan sehat di rumah, memudahkan anak-anaknya untuk menerapkan pola komunikasi serupa dalam kehidupan sehari-hari.

Praktik komunikasi yang sehat di dalam rumah, bisa diawali ketika semua individu membiasakan diri untuk membuka telinga lebih lebar daripada membuka mulut. Antara satu sama lain dapat mendengarkan dengan baik apa yang terjadi, apa yg sedang di rasakan, dan bagaimana kondisi orang-orang di sekitar. Hal ini bermaksud agar setiap orang merasa didengarkan sebelum bisa masuk ke tahap menyampaikan perasaannya.

Ingat, ya. Telinga kita ada dua, sementara mulut kita hanya satu.


Dalam tulisan ini, aku ingin menyampaikan rangkuman materi dari webinar yang membahas tentang komunikasi efektif dengan buah hati. Materi tersebut disampaikan oleh Karimashita Hadini S.Ikom, seorang public speaker dan mom empowerment enthusiast.

Pengertian :

Komunikasi efektif adalah komunikasi yang bisa menyampaikan pesan yang utuh dari penyampai pesan (kimunikator) dan diterima dengan baik oleh penerima pesan (komunikan) dengan cara yang bisa diterima oleh kedua belah pihak, lalu bisa menghasilkan timbal balik yang sesuai.

Poin-poin yang harus diperhatikan

Rata2 masyarakat kita selalu menganggap komunikasi hanya soal berbicara, padahal berbicara adalah salah satu elemen dalam komunikasi. Akan ada elemen lain yang terlupakan, jika kita hanya fokus pada bicara saja.

Berikut tiga elemen yang harus dipenuhi agar kita bisa berhasil menciptakan komunikasi yg efektif.

1. Waktu, tempat, dan suasana hati
2. Gerakan tubuh dan ekspresi membantu anak memahami pesan denga lebih baik
3. Beri anak jeda untuk mencerna

Tips dan trik

Ada enam poin yang perlu diterapkan saat membiasakan anak berkomunikasi yang efektif sedari kecil.

1. Mengomunikasikan segala hal yang kita lakukan dengan anak menggunakan bahasa yang baik dan benar.

2. Selalu memposisikan anak sebagai manusia yang mampu berkomunikasi dan memahami apapun yang kita sampaikan.

3. Tidak memakai bahasa dan gaya bicara yang dibuat-buat setiap kali berbicara dengan anak

4. Melatih sensorik dan motorik anak sesuai tahap perkembangannya agar anak terasah kemampuan komunikasinya

5. Rajin membacakan buku sedari anak masih bayi untuk mengenalkan beragam kosakata baru dan mengasah kemampuan lunguistiknya.

6. Cerdas gadget. Hindari paparan gadget pada anak. Hindari pemakaian gadget saat membersamai anak.

Mulai usia berapa anak bisa dilatih berkomunikasi efektif?

Masih banyak masyarakat yang mengatakan bahwa, "Percuma ngasih tau anak kecil, dia belum mengerti," padahal Tuhan sudah install kemampuan komunikasi pada manusia sejak berbentuk janin. Oleh sebab itu, proses komunikasi yang baik dengan anak, hendaknya dijalankan sejak ibu mengandung.

Kita harus meyakini bahwa, "Anakku mampu berkomunikasi dengan baik. Jika dia belum memberikan respon seperti yang aku harapkan, maka aku harus berusaha dengan cara-cara baik yang lain untuk mengoptimalkan kemampuan komunikasi diantara aku dan anak-anakku."

Setiap ucapan adalah doa. Tanpa kita sadari, kita adalah orang yang bertanggung jawab atas bagaimana anak kita menilai dirinya sendiri. Saat orangtua membuat stigma buruk, maka anakpun menerima getaran buruk, sehingga anak mengeluarkan output yang buruk. Jadi mari kita biasakan berkata yang baik, karena anak-anak memahami apapun yang kita sampaikan.

Penutup

Komunikasi adalah bagian dari kemampuan dasar. Seperti halnya dengan kemampuan yang lain, butuh latihan yang konsisten dan kesabaran agar kemampuan komunikasi dapat dikuasai dengan baik.

Prosesnya pun tidak mudah, panjang, dan harus dimulai sejak manusia masih berbentuk janin dalam kandungan. Akan tetapi, jika baru menyadari betapa pentingnya komunikasi efektif ini, kita bisa langsung mempraktikkan proses belajarnya. Jangan takut terlambat, karena ini termasuk lifetime skill yang latihannya seumur hidup.

Berikut analogi sederhananya.
Jika anak kita tidak bisa berjalan, kita support dia untuk berlatih berjalan.
Percobaan pertama, anaknya jatuh.
Percobaan kedua, anaknya jatuh lagi:
Percobaan ketiga, anaknya lagi lagi jatuh.

Pertanyaannya? Apakah kita biarkan anak kita untuk berhenti berlatih berjalan?
Apakah kita mau membiarkan anak kita tidak bisa berjalan seterusnya hanya karena dia jatuh setiap berlatih?

Tentu tidak. 
Kita akan terus mengulang prosesnya meski terluka, melakukan beragam cara sampai akhirnya anak tersebut bisa lancar berjalan bahkan berlarian.

Komentar

  1. Komunikasi antara orang tua dn anak sangat penting yg dpt mempengaruhi tumbuh kembang anak...setuju sekali ketika anak kecil terjatuh karena belajar berjalan...sbg orang tua perlu mmberikan semangat u/ terus mencoba smpai berhasil

    BalasHapus
  2. Menghindari berbicara secara dibuat-buat kepada anak memang masih menjadi PR bersama, saking sudah kebiasaan dari zaman dahulu kala. Semua orang dewasa harus belajar berbicara senormal mungkin agar anak menangkap cara pengucapan yang benar.

    BalasHapus
  3. Setuju dengan tiga elemen yang disebutkan. Karena, kalau tidak memperhatikan ketiganya dalam komunikasi, pasti jadi salah paham dan tentu tidak efektif

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan Populer